Rambut merupakan salah satu penunjang terbesar penampilan wanita. Tak heran jika kaum hawa menjaga keindahan rambut dengan berbagai macam perawatan dan styling dengan menggunakan produk kimia. Tidak jarang wanita akan merasa stres jika menemukan rambutnya rontok di sisir, bantal, ataupun lantai.
Tidak hanya karena terlalu banyak menggunakan produk kimia pada rambut, ternyata banyak alasan yang dapat menyebabkan kerontokan. Antara lain:
1. Kehamilan
Telogen effluvium adalah fenomena kerontokan rambut yang terjadi setelah kehamilan, operasi besar, penurunan berat badan secara drastis, dan stres berlebihan. Hal tersebut bisa juga terjadi karena pengobatan seperti antidepresan, dan obat-obatan anti inflamasi non
steroid.
Selama terjadinya telogen effluvium, terjadi perubahan pada pertumbuhan rambut. Proses tumbuh akan lebih cepat berganti ke fase 'istirahat' sebelum akhirnya rontok, atau disebut dengan fase telogen. Wanita dengan telogen effluvium biasanya kan menyadari kerontokan pada enam minggu sampai tiga bulan setelah masa-masa stres. Pada puncaknya, rambut bisa rontok sebanyak satu tangan penuh.
Untuk mengobati kerontokan yang terjadi karena kehamilan atau operasi besar harus menunggu kerontokan rambut berkurang. Kerontokan yang terjadi karena pengobatan dapat diatasi dengan pengurangan dosis atau penggantian obat.
2. Genetik
Kerontokan rambut akibat faktor genetik yang dikenal dengan sebutan androgenetic alopecia adalah penyebabkerontokan yang lebih umum terjadi menurut the American Academy of Dermatology. Gen tersebut dapat diwariskan dari ibu atau ayah Anda.
"Wanita dengan ciri ini biasanya mengalami kerontokan di belakan garis poni," ujar Pamela Jakubowicz, MD, dermatologis dari Montefiore Medical Center di New York, seperti dikutip oleh laman Yahoo! Shine. Kondisi ini terjadi di awal umur 20 tahun dan terjadi dengan proses yang lambat.
3. Hipotiroidis
Jutaan orang, khususnya wanita, menderita penyakit tiroid. Hipotiroidis terjadi ketika tubuh memproduksi sedikit atau lebih hormon tiroid yang bertanggung jawab terhadap metabolisme, detak jantung, dan mood. Hormon tiroid bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh dengan menggunakan oksigen dan energi untuk pertumbuhan rambut, kulit, dan kuku.
Penggunaan obat yang mengandung hormon tiroid sangat bermanfaat untuk menyembuhkan gejala ini.
4. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat mengakibatkan sindrom polycystic ovarian, di mana ovarium memproduksi terlalu banyak hormon pria. Gejala ini biasanya terjadi di awal usia 11 tahun. Sindroma ini dapat mengakibatkan kerontokan, haid tidak teratur, jerawat, kista pada
ovarium. "Ketika Anda menyadari kerontokan di kepala Anda, mungkin Anda akan menyadari kelebihan rambut pada bagian tubuh Anda yang lain," ujar Dr. Fusco.
5. Anemia
Wanita yang mengalami haid yang terlalu banyak dan tidak cukup mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi akan mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah sebagai kendaraan oksigen ke organ-organ tubuh, dan memberikan energi. Kerurangan darah atau anemia dapat mengakibatkan kepanikan, lemah, sakit kepala, susah berkonsentrasi, penurunan suhu tangan dan kaki, kulit pucat, dan kerontokan.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging sapi, sayuran hijau, sereal, dan kacang-kacangan dapat mengurangi gejala anemia. Selain itu, vitamin C dapat mempermudah penyerapan zat besi di dalam tubuh. Wanita membutuhkan 18 mg zat besi per hari, 8 mg setelah menopause.
6. Kulit kepala tidak sehat
Kulit kepala yang tidak sehat dapat mengakibatkan peradangan yang mengakibatkan rambut sulit untuk tumbuh. Kondisi kulit kepala yang tidak sehat seperti adanya ketombe. Ketombe menyebabkan kulit kepala berganti sehingga lebih berminyak. Penggunaan sampo yang cocok untuk kulit kepala, perawatan, hingga meminum obat anti jamur dapat mengatasi masalah ini.
7. Penggunaan bahan kimia berlebihan
Terlalu banyak membersihkan kepala, styling, pewarnaan dapat mengakibatkan kerusakan ada rambut. Suhu panas dan bahan kimia dapat melemahkan rambut yang berakibat kerontokan.
Untuk mengatasinya, hindari penggunaan alat pengering rambut yang terlalu panas, pewarnaan rambut yang terlalu sering, dan penggunaan bahan-bahan kimia lainnya.
Sumber: VIVAnews
Jumat, 11 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar