Jumat, 16 April 2010

Makanan Bagi Anak Autisme 2

Apakah Gandum, Susu Hewan, & Gula Berbahaya untuk Anak Autisme?

Dari berbagai jenis makanan yang perlu diwaspadai bagi anak autisme, makanan yang mengandung Gluten (seperti: gandum) dan Casein (seperti: susu hewan) menempati tingkat pertama. Mengapa demikian? Ada 3 jenis reaksi buruk yang ditimbulkan dari jenis makanan tersebut, yaitu :

Reaksi Alergi
diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium (tes alergi) melalui darah yang menunjukkan adanya reaksi IgG atau IgM terhadap gluten dan casein. Reaksi alergi ini dapat termanifestasi dalam segala hal, di antaranya perilaku hiperaktif dan agresif.
Reaksi Intoleran
Anak autisme yang intoleran terhadap gluten dan casein akan menunjukkan reaksi yang sangat mirip dengan reaksi alergi, seperti; sakit kepala, sakit perut, muntah, mengompol, sensitif terhadap suara tertentu, depresi, sakit otot, kejang, dll. Anak yang mengalami reaksi intoleran/sensitif terhadap makanan dapat ditandai dengan berupa bengkak, lingkar mata berwarna gelap, pipi dan telinga kemerahan, keringat berlebihan, dan lain-lain.

Reaksi Opioid
Merupakan reaksi yang paling merusak. Reaksi ini terjadi pada anak yang mengalami bocor usus/leaky gut. Sebanyak 50% anak autisme mengalami leaky gut yang disebabkan oleh kondisi flora perut yang tidak seimbang, di mana bakteri baik terdesak oleh bakteri buruk yang berbahaya dan bersifat patogen. Akibatnya, jamur dalam perut anak autisme berkembang sangat pesat, apalagi bila anak banyak mengkonsumsi gula, maka perkembangan jamur perut lebih cepat 200 kali lipat.
Gluten dan Casein yang tidak tercerna akan berubah menjadi asam amino tunggal yang terbawa masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk pecahan protein yang tidak sempurna (peptida) melalui lubang-lubang yang terbentuk dalam usus. Apabila peptida tersebut masuk melalui aliran darah ke bagian otak dan kemudian ditangkap oleh reseptor opioid otak menjadi hal yang membahayakan. Reseptor opioid adalah bagian reseptor otak yang akan bereaksi ketika seseorang mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat opioid seperti morphin dan heroin. Peptida dari gluten dan casein yang telah berubah bentuk menjadi gluteomorphin dan caseomorphin pun memiliki kemampuan yang bersifat opioid.

Seperti reaksi dari narkoba, gluten dan casein yang telah berubah bentuk akan menjadi sifat mencandu yang akan mempengaruhi kinerja otak, perilaku, emosi, ambang batas rasa sakit, dan sensitivitas suara. Jika reaksi opioid ini tidak segara dihentikan, akan mengganggu perkembangan saraf otak dan secara spesifik akan mempengaruhi kemampuan bicara dan pendengaran.

2 komentar:

  1. Autis
    Posted copy by : omyosa 02 11 2010

    Terapi Autis dengan
    4Life Transfer Factor Advance
    Dari beberapa penyebab autis yang telah diketahui diatas, sebagian besar dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya, seperti:
    - membunuh penyebab infeksi pada otak (spt: virus, kuman & jamur),
    - membuang semua racun yang masuk kedalam tubuh (melalui makanan, air & udara),
    - autoimun (sel-sel kekebalan yang justru menyerang sel sel otak anak),
    - gangguan absorpsi tertentu akibat kelainan diusus ( yang kemungkinan disebabkan oleh adanya zat racun, kuman, bakteri, alergi).

    4Life Transfer Factor Advance menjadi pilihan yang paling bagus bagi penderita autis karena 4Life Transfer Factor Advance membantu tubuh anak dalam :

    - menghilangkan/menangkal infeksi virus, kuman, jamur
    4Life Transfer Factor berisi informasi kekebalan tubuh (foto kimiawi virus, kuman, jamur dan cara mengalahkan mereka) dari sistem kekebalan tubuh heroik yang telah mengalahkan 200.000 jenis virus, kuman & jamur. Sel-sel kekebalan tubuh anak bisa menggunakan informasi tersebut untuk mengalahkan sumber infeksi, yaitu virus, kuman & jamur.

    - memperbaiki kelainan kekebalan tubuh (autoimun)
    Informasi kekebalan yang ada dalam 4Life Transfer Factor juga bisa digunakan oleh sel-sel kekebalan tubuh anak dalam mengenali mana sumber ancaman mana yang bukan, sehingga bisa menghindarkan sel-sel kekebalan tubuh anak menyerang dirinya sendiri, tetapi mengarahkan mereka untuk menyerang sumber ancaman yang sesungguhnya seperti virus, kuman, jamur, sel kanker & zat racun didalam tubuh.

    - menurunkan kecenderungan alergi
    Keadaan alergi hampir mirip dengan autoimun, tetapi bedanya bila autoimun pemicunya dari dalam tubuh (spt: sel darah merah, sel pankreas, dll ) sedangkan alergi dari luar tubuh seperti makanan, minuman, debu, udara dingin/panas, serbuk sari, protein tertentu, zat-zat tertentu, dll).

    - membuang zat racun dari dalam tubuh
    Setiap hari banyak sekali racun yang masuk ke dalam tubuh kita baik melalui makanan, minuman, udara, bahkan melalui efek dari obat yang kita konsumsi atau vaksinasi ( mengandung logam berat merkuri ). Dengan informasi kekebalan yang dimilikinya, 4Life Transfer Factor membantu sel-sel kekebalan tubuh mengidentifikasi berbagai macam zat-zat beracun didalam tubuh dan membuangnya.

    - 4Life Transfer Factor Advance sangat aman dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan oleh bayi yang baru berumur 1 hari ( bayi prematurpun boleh mengkonsumsi 4Life Transfer Factor ).
    Mengkonsumsi 4Life Transfer Factor sama amannya dengan minum ASI bagi anak-anak & bayi, mengapa demikian? karena didalam ASI juga terdapat Transfer Factor ibu. Transfer Factor yang berasal dari Manusia, Sapi & Ayam bentuknya sama dan bisa saling berbagi pakai secara aman.

    DR KENNETH BOCK, Pakar AUTIS dari Amerika, berpendapat bahwa autisme dapat diterapi secara efektif melalui diet khusus, suplemen gizi dan pembuangan racun.

    Dr Bock memasukkan 4Life Transfer Factor Advance dalam protokol pengobatan bagi para penderita Autis.

    Info lengkap tentang TF, sms ke 021 91719495, atau 081310104072

    BalasHapus
  2. postingan yang menarik, kami juga punya artikel terkait 'Anak Autisme' silahkan buka link ini
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3521/1/Jurnal%20penerimaan%20orang%20tua%20pada%20anak%20MR.1_2.pdf
    semoga bermanfaat ya

    BalasHapus