Senin, 21 Februari 2011

LATAR BELAKANG SEJARAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Psikologi bagi kita mahasiswa psikologi bukanlah ilmu khusus yang hanya mempelajari tentang masalah kejiwaan seseorang lagi. Namun psikologi meruapakan ilmu yang mencabangkan ilmu-ilmu lain yang sejenis namun memiliki perbedaan sudut pandang dalam suatu pembahasan. Manusia lahir dengan membawa sifat keturunan dari induknya, namun akan lebih bijaksana jika kita juga dapat memsukan unsur lingkungan yang juga merupakan pembentuk dari karakteristik manusia. Asumsi inilah yang menjadi asumsi psikologi lingkungan.

Sebagai contoh saja, para ahli menghubungkan tentang perbedaan antara pola asuh masyarakat yang menetap dengan masyarakat yang nomaden (berpindah-pindah sesuai dengan dimana sumber makanan dan air berada). Barry, Child dan Bacon (dalam Veitch & Arkkelin, 1995) memberikan pendapat bahwa manusia yang lahir dan besar dalam masyarakat yang tinggal menetap diajarkan atau ditanamkan rasa tanggung jawab, ketaatan dan patuh, mungkin karena sebagian besar masyarakat ini sudah lebih modern dibanding dengan masyarakat nomaden sehingga sumber makanan mereka di dapat secara bertanam atau berternak, sehingga dibutuhkan tanggung jawab untuk menjaga agar tanaman dan ternak dapat diambil hasilnya pada waktu yang telah ditentukan.

Sedangkan masyarakat nomaden akan mempersiapkan masyarakatnya untuk mandiri dan berakal, sehingga mereka dapat bertahan dalam rentan waktu pencarian “rumah” baru dengan keadaan alam yang tidak menentu dan sulit untuk diprediksi.

Contoh-contoh tersebut dapat memberi kita gambaran tentang pentingnya setting ekologi dan pola sosialisasi yang dimana keduanya secara umum masuk kedalam setting lingkungan. Dan bagaimana lingkungan tersebut dapat mempengaruhui sikap manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar